Ada dua proses utama penuaan kulit (skin aging), yaitu: intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan intrinsik disebabkan oleh faktor keturunan (genetik) dan dihasilkan dari perjalanan waktu. Hal ini tidak dapat dihindar dan tidak dapat dikontrol. Sedangkan penuaan ekstrinsik disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti merokok, penggunaan alkohol berlebihan, gizi buruk, dan paparan sinar matahari. Perubahan utama yang terjadi pada penuaan ekstrinsik kulit yaitu perubahan struktur protein pada kulit yang berfungsi untuk hidrasi kulit, yang berpengaruh pada munculnya kerutan, kekenduran, hilangnya elastisitas dan kekeringan pada kulit.
Dampak psikososial dari penuaan kulit telah menciptakan suatu kebutuhan dalam dunia estetika untuk menyediakan perawatan peremajaan kulit (skin rejuvenation) demi meningkatkan kelembaban (hidrasi) kulit yang dapat memperbaiki elastisitas dan tekanan terhadap dinding sel kulit, yang merupakan dua dari tanda-tanda penuaan kulit yang paling jelas. Dengan perbaikan tekanan pada sel kulit diharapkan daya tahan dan perkembangan sel pada kulit pun juga mengalami perbaikan.
Saat ini, prosedur peremajaan kulit dengan teknik non bedah minimal invasif semakin meningkat seiring kesadaran individu untuk dapat terlihat awet muda. Dalam bidang estetika, konsep peremajaan kulit bertujuan
Untuk merawat kulit dari dalam dengan cara:
- Mengembalikan keseimbangan air dalam kulit (hydrobalance)
- Meningkatkan elastisitas dan struktur kulit
- Meningkatkan kekenyalan kulit
Asam hialuronat yang merupakan komponen penting bagi struktur dan volume kulit, terdapat di jaringan ikat, cairan sendi, mata, jantung, serta sendi antara tulang belakang dan kulit. Asam hialuronat yang mampu mengikat air memainkan peranan penting dalam pemeliharaan jaringan kulit seperti mempertahankan kelembaban, serta memperbaiki jaringan dan pertumbuhan sel. Seiring bertambahnya usia, jumlah asam hialuronat di tubuh akan menurun, kulit tidak dapat mempertahankan kelembabannya, dan mulai kering serta keriput. Kulit akan terlihat longgar dan volumenya berkurang. Kapasitas kulit untuk menahan air dan menjaga elastisitas serta kehalusan kulit jadi berkurang, sehingga warna kulit menjadi lebih kusam dan kering.
Mengembalikan Keseimbangan Air Dalam Kulit (Hydrobalance)
Dengan pertambahan usia, kulit menjadi kurang terhidrasi karena asam hialuronat di tubuh kehilangan sifatnya untuk mempertahankan air. Produk Restylane Vital / Vital Light yang didasarkan pada formula khusus dari asam hialuronat non hewani stabil, dirancang untuk mempertahankan kadar air dalam kulit yang akhirnya dapat memulihkan hidrasi kulit. Hydrobalance adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana produk ini dapat menjaga kelembaban kulit. Hasilnya kelembaban kulit meningkat, lebih tahan terhadap dehidrasi atau kekeringan, serta bisa mempertahankan tekanan pada dinding sel dan struktur kulit.
Meningkatkan Elastisitas dan Struktur Kulit
Studi klinis menunjukkan bahwa Restylane Vital / Vital Light secara signifikan mampu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi permukaan kulit yang kasar. Hasil yang positif dapat langsung terlihat setelah satu kali perawatan. Dari hasil penelitian Wang dkk, ditemukan bahwa Restylane mampu merangsang sel-sel di kulit untuk membentuk kolagen baru yang membantu memperbaiki struktur dan kerusakan kulit karena matahari dan usia.
Dalam hal meningkatkan elastisitas kulit, Restylane Vital juga dapat menjadikan kulit yang tipis menjadi lebih tebal dengan struktur yang lebih kuat. Dalam penelitian Distante et al. menggunakan ultrasound untuk mengukur ketebalan kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Restylane Vital memberi peningkatan progresif dan signifikan pada ketebalan kulit dan menjadikan kulit lebih kencang.
Teknik Peremajaan dengan Asam Hialuronat (Restylane Skinboosters)
Dengan menyuntikkan sejumlah kecil asam hialuronat di daerah kulit dapat meningkatkan kualitas kulit sehingga lebih mampu menjaga kelembaban dan kehalusan, sehingga penampilan kulit jadi lebih segar, muda dan bercahaya. Aasam hialuronat Restylane disuntikkan dengan injektor khusus atau bisa juga dengan jarum tumpul (kanula). Penyuntikan dapat memperbaiki kualitas kulit tidak hanya di wajah tetapi juga di tangan, leher, bibir, dada depan, serta luka bekas jerawat.
Sistem peremajaan kulit ini berbeda dari filler dan toxin, dan lebih dikenal dengan nama Restylane Skinboosters. Fungsinya lebih memberikan perawatan kulit daripada mengkoreksi, disertai dengan hasil yang terlihat namun tidak mengubah bentuk wajah. Untuk hasil yang maksimal, penyuntikan dengan injektor dilakukan selama 3 (tiga) sesi pengobatan pada saat awal, dan dilanjutkan dengan perawatan ulang tiap 6 (enam) bulan sekali untuk memelihara kualitas kulit. Teknik needling yang dilakukan, menurut penelitian dapat merangsang sel-sel di dalam kulit membentuk kolagen baru yang membantu memperbaiki struktur dan kerusakan kulit.
Teknik lain dalam skinboosters ini yaitu dengan menggunakan jarum tumpul yang lentur (kanula) dengan lubang penusukan 3 – 4 titik di setiap sisi wajah. Untuk teknik ini tidak diperlukan 3 kali sesi terapi awal seperti yang dilakukan dengan terapi injektor. Cukup hanya satu kali terapi dengan ketahanan 36 bulan, dilanjutkan dengan 2 kali perawatan ulang untuk tetap memelihara kualitas kulit. Keuntungan lain perawatan dengan kanula ini pasien akan merasa lebih nyaman karena rasa sakit yang sangat minimal dan meminimalisasi resiko lebam dan kemerahan setelah terapi.
Kini Anda sudah lebih memahami bukan agaimana harus melakukan terapi kulit agar tetap dapat tampil cantik dan awet muda ? Terapi perawatan Restylane Skinboosters dapat memberikan solusi yang tepat untuk masalah kulit Anda tanpa efek samping karena sudah terbukti secara klinis.
Contoh perbaikan kulit tangan dari hasil uji klinis pada laki-laki usia 57 tahun